Kamis, 21 Agustus 2014

Ungkapan



Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya. Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru dimana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya.
Ungkapan adalah gabungan dua kata atau lebih yang digunakan seseorang dalam situasi tertentu untuk mengkiaskan suatu hal. Ungkapan terbentuk dari gabungan dua kata atau lebih. Gabungan kata ini jika tidak ada konteks yang menyertainya memiliki dua kemungkinan makna, yaitu makna sebenarnya (denotasi) dan makna tidak sebenarnya (makna kias atau konotasi). Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah gabungan kata itu termasuk ungkapan atau tidak, harus ada konteks kalimat yang menyertainya. Untuk lebih jelasnya kita ambil sebuah contoh
Membanting tulang
Gabungan kata di atas tidak dapat langsung kita katakan termasuk ungkapan. Hal ini dikarenakan konteks kalimat yang menyertai gabungan kata tersebut belum jelas. Gabungan kata di atas masih mempunyai dua kemungkinan makna sesuai konteks kalimatnya.
  1. Andi membanting tulang di sampingnya sebagai luapan kemarahannya.
  2. Andi membanting tulang untuk menghidupi keluarganya.
Dua kalimat di atas memberikan konteks (situasi) pada gabungan kata “membanting tulang.” Kalimat (a) membantuk makna denotasi atau makna sebenarnya pada gabungan kata “membanting tulang.” Makna denotasi tersbut adalah kegiatan membanting tulang. Kalimat (b) membentuk makna konotasi atau makna kias pada kata “membanting tulang.” Makna kias tersebut adalah bekerja keras. Makna kedua inilah membuat gabungan kata di atas disebut ungkapan.
Berikut adalah contoh ungkapan :
  • banting tulang : kerja keras
  • gulung tikar : bangkrut
  • angkat kaki : pergi
  • naik pitam : marah
  • buah bibir : topik pembicaraan
  • angkat tangan : menyerah
  • meja hijau : pengadilan
  • buah tangan : oleh-oleh
  • kutu buku : orang yg suka baca buku
  • kepala dingin : tenang
Contoh kalimat dengan:
  1. Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman)
  2. Hati-hati terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan. (suka mencuri)
  3. Jeng Sri memang tinggi hati.(sombong)
  4. Karena ucapan orang itu, Waluyo naik darah.(marah)
  5. Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu. (tidak mau menurut)
  6. Hati-hati terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual)
  7. Merah telinganya ketika ia dituduh sebagai koruptor. (marah)
  8. Karena gelap mata, dia mengamuk di kantor. (hilang kesabaran)
  9. Lebih baik berputih tulang daripada hidup menanggung malu seperti ini. (mati)
  10. Ketika kutinggalkan dulu engkau masih merah, sekarang sudah seorang jejaka. (masih bayi)
  11. Selama pertandingan sepak bola itu, benar-benar dia menjadi bintang lapangan. (pemain yang baik)
  12. Pidatonya digaraminya dengan lelucon sehingga menarik para pendengarnya. (dibumbui; dihiasi)
  13. Lagi-lagi aku yang dikambing hitamkan bila timbul keributan di kelas. (orang yang dipersalahkan)
  14. Maaf, aku tak sudi kaujadikan aku sebagai kuda tunggangmu. (kausuruh-suruh untuk kepentinganmu)
  15. Kalau rasa permusuhan itu tidak dicabut sampai akar-akarnya, hubungan kalian tak pernah baik. (dihilangkan benar-benar)
  16. “Gema Tanah Air” sebuah bunga rampai yang disusun oleh H.B. Jassin. (buku yang berisi kumpulan karangan beberapa orang)
  17. Kalau bekerja dengan setengah hati, hasilnya kurang memuaskan.(tidak sungguh-sungguh)


Contoh Ungkapan dan artinya
Membahas tentang contoh ungkapan dan artinya mengingatkan kita pada tugas pelajaran disekolah, beberapa arti ungkapan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris mungkin masih belum kita ketahui.

Pengertian: Ungkapan adalah sebuah kalimat atau kata yang digunakan untuk menerangkan makna kiasan dari sesuatu. Istilah ungkapan sering disebut juga dengan idiom. Makna lain dari ungkapan hampir sama dengan peribahasa atau perumpamaan, hanya saja ada beberapa macam jenis kalimat yang membedakannya, terutama dalam penggunaannya.

Berikut ini beberapa contoh ungkapan beserta arti yang mungkin dapat membantu anda yang sedang mencarinya:

Ungkapan dengan menggunakan nama binatang
kambing hitam = orang yang disalahkan
kuda hitam = pemenang yang tidak diunggulkan

Ungkapan dengan bagian-bagian tumbuhan
sebatang kara = hidup seorang diri
naik daun = mendapat nasib baik

Ungkapan yang menggunakan kata indra
perang dingin = perang tanpa senjata, hanya saling menggertak
uang panas = uang yang tidak halal
melihat dengan mata kepala = secara langsung
memasang mata = melihat baik-baik
membuang mata = melihat-lihat
terbuka matanya = mulai tahu/mengerti
mata telinga = kaki tangan
mata hati = perasaan dalam hati

Ungkapan dengan memakai kata bilangan
telah dua kepalanya = mabuk
mendua hati = ragu-ragu
setengah hati = tidak dengan bersungguh-sungguh
bekerja setengah-setengah = tanggung
jalan tengah = keputusan yang diambil dari dua pendapat secara adil
setengah tiang = pengibaran bendera tanda berduka cita
masuk tiga, keluar empat = membenjakan uang lebih besar dari penghasilannya
pertemuan empat mata = pertemuan hanya dua orang
kaki lima = lantai di muka pinti atau di tepi jalan
tujuh keliling = nama penyakit kepala yang sangat keras
berbadan dua = sedang mengandung
diam seribu bahasa = tidak berkata sepatah kata pun
bersatu padu = bersatu benar-benar
bersatu hati = seiya sekata
tiada duanya = tidak ada bandingannya

Ungkapan dengan bagian tubuh
lapang hati = sabar
tinggi hati = sombong
setengah hati = segan-segan
berkeras hati = menurut kemauannya sendiri; tidak mau mundur.
jatuh hati = menjadi cinta
kecil hati = penakut
tebal muka = tidak mempunyai rasa malu
hati kecil = maksud yang sebenarnya
kecil hati = agak marah; penakut
besar hati = sombong; bangga
hati terbuka = senang hati
berhati jantung = berperasaan halis
berhati batu = tidak menaruh belas kasihan
berhati tungau = penakut
berat hati = kurang suka melakukan
mendua hati = bimbang

3. Ungkapan dengan benda-benda alam
Contoh:
- Kabar Angin = Gossip atau Isu
- Bintang Lapangan = Pemain Terbaik

4. Ungkapan dengan nama warna
Contoh:
- Lampu merah = isyarat yang membahayakan
- Masih hijau = belum berpengalaman




Contoh:

a. Jeng Sri memang tinggi hati. (sombong)

b. Karena ucapan orang itu, Waluyo naik darah. (marah)

c. Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu. (tidak mau menurut)

2. Ungkapan dengan indra

Contoh:

a. Hati-hati terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual)

b. Merah telinganya ketika ia dituduh sebagai koruptor. (marah)

c. Karena mata gelap, dia mengamuk di kantor. (hilang kesabaran)

3. Ungkapan dengan nama warna
Contoh:
a. Lebih baik berputih tulang daripada hidup menanggung malu seperti ini. (mati)
b. Ketika kutinggalkan dulu engkau masih merah, sekarang sudah seorang jejaka. masih bayi)

3. Perjanjian itu haruslah dibuat hitam di atas putih supaya ada bukti. (tertulis)

4. Ungkapan dengan nama benda alam
Contoh:

1. Selama pertandingan sepak bola itu, benar-benar dia menjadi bintang lapangan. (pemain yang baik).
2. Pidatonya digaraminya dengan lelucon sehingga menarik para pendengarnya. (dibumbui; dihiasi)
3. Jangan lekas percaya akan kabar angin itu. (kabar yang belum pasti; desas-desus)

5. Ungkapan dengan nama binatang
Contoh:
a. Lagi-lagi aku yang dikambing hitamkan bila timbul keributan di kelas. (orang yang dipersalahkan)

2. Maaf, aku tak sudi kaujadikan aku sebagai kuda tunggangmu. (kausuruh-suruh untuk kepentinganmu)
3. Dasar kau berotak udang, soal semudah ini saja kau tak mengerti. (bodoh)

6. Ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan

Contoh:

1. Kalau rasa permusuhan itu tidak dicabut sampai akar-akarnya, hubungan kalian tak pernah baik. (dihilangkan benar-benar)

2. “Gema Tanah Air” sebuah bunga rampai yang disusun oleh H.B. Jassin. (buku yang berisi kumpulan karangan beberapa orang)
3. Segala pekerjaannya hampir tak ada yang berbuah. (berhasil)

7. Ungkapan dengan kata bilangan
Contoh:
a. Kalau bekerja dengan setengah hati, hasilnya kurang memuaskan (tidak sungguh-sungguh)

2. Janganlah seperti pepatah: Masuk tiga keluar empat. (pengeluaran lebih besar daripada penghasilan)
3. Keduanya telah mengadakan pertemuan empat mata kemarin. (pertemuan rahasia)
1.Jago Merah = Api Kebakaran
2.Bunga Tidur = Mimpi
3.Panjang Tangan = Suka Mencuri
4.Tinggi Hati = Sombong
5.Rendah Hati = Baik
6.Otak Udang = Bodoh
7.Berbunga-bunga = Senang
8.Naik Darah = Marah
9.Mata Pencaharian = Pekerjaan
10.Banyak Akal = Pandai
11.Anak Emas = Orang Kesayangan
12.Hilir Mudik = Bolak Balik
13.Panjang tangan =suka mencuri
14.Besar kepala = sombong/bangga/pongah
15.Mata duitan =Suka dengan uang
16.Gelap mata = khilaf / sangat marah tak terkendali
17.Empat mata = bicara berdua saja
18.Mata sapi = telor ceplok
19.Banting tulang=kerja keras
20.Pasang mata = melihat, memperhatikan
21.Mata rantai = hubungan,jaringan, keterkaitan
22.Ringan tangan = suka memukul
23.Cepat kaki ringan tangan = rajin
24.Turun tangan = turut mengerjakan
25.Campur tangan = turut mengurusi
26.Tangan kanan = asisten, orang kepercayaan
27.Buah tangan = oleh-oleh
28.Sapu tangan = kain pengelap keringat
29.Main mata=melirik
30.Rendah hati = tidak sombong
31.Panas hati = marah
32.Lurus hati=jujur
33.Buah bibir=menjadi pembicaraan orang banyak
34.Tebal muka=tak punya malu
35.Ringan mulut=usil
36.Tangan besi=berlaku keras
37.Mata-mata=kaki tangan musuh
38.Tangan kanan=orang kepercayaan
39.Keras kepala= tak mau diperingatkan
40.Lancang mulut=omongannya tak terkendali
41.Besar mulut= bohong
42.Lintah darat = pemeras
43.Kepala batu = tidak mau menurut
 44. Darah biru = ningrat
45. Meja hijau = pengadilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar