Daun Dewa
Daun Dewa mempunyai nama latin (Gynura
divaricata), orang China menyebutnya Samsit. Tinggi
tanaman ini sekitar 30-40 cm, merupakan tumbuhan tegak, batang daun pendek
lunak berbentuk segi lima, dengan penampang berbentuk lonjong dan berambut pada
sisi luar.
Daun Dewa memiliki panjang 20 cm, lebar 10
cm, dengan tangkai pendek, bulat lonjong berdaging, berbulu halus, ujung
daunnya lancip, bertoreh pada tepi daun serta warna hijau keunguan. Daun dewa
juga memiliki bunga majemuk yang tumbuh di ujung batang, berkelopak hijau
berbentuk cawan, dan benang sari berwarna kuning berbentuk jarum.
Perkembangbiakan
Tumbuh di
daerah dengan ketinggian 200-800 meter di atas permukaan air laut (dpl), daun
dewa berkembang biak dengan umbi atau stek batang.
Tak jarang
bila penanganan tidak tepat, daun dewa bisa saja terserang hama. Salah satu
hama yang sering menyerang daun dewa adalah kutu putih. Upaya pengendalian hama dapat menggunakan pestisida alami atau pestisida nabati. Kita dapat membuat sendiri pestisida nabati
menggunakan daun mimba, akar tuba, dan tembakau. Dengan cara ditumbuk halus,
lalu direndam air dan dibiarkan semalaman. Keesokan harinya ramuan tersebut
disaring, kemudian dilarutkan dengan air hangat. Hasilnya disemprotkan pagi
atau sore hari ketika cuaca cerah, tidak hujan, yang akan menghilangkan khasiat
pembasmi hamanya. Hindari penyemprotan pada siang hari, karena sinar matahari
yang terik dapat menguraikan bahan aktif pestisida organik tersebut.
Macam pupuk
yang dapat digunakan untuk tanaman daun dewa adalah pupuk kandang yang berasal
dari kotoran sapi, kambing, kerbau ataupun ayam, dan pupuk organik atau yang alami seperti kompos.
Daun dewa
dapat dipanen setelah mempunyai penampang daun yang lebar berwarna hijau tua
dan berbentuk sempurna. Pengambilan daun dengan menggunakan pisau yang telah
dibersihkan, sedangkan panen umbi dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6-8
bulan. Pada umur tersebut umbi sudah siap untuk disemai guna memperbanyak
tanaman daun dewa.
Kandungan
Bagian yang
digunakan untuk sarana pengobatan adalah daunnya yang mengandung senyawa
flavonoid, saponin, dan minyak atsiri.
Manfaat
- Analgesik
(meredakan rasa nyeri) - Anti Inflamasi (anti radang) - Khasiat daun dewa
melancarkan sirkulasi darah. - Daun dewa digunakan untuk obat menurunkan
tekanan darah tinggi. - Khasiat daun dewa mengobati luka memar. - Daun dewa
sebagai obat pereda rasa nyeri. - Khasiat daun dewa sebagai obat anti radang. -
Daun Dewa obat untuk menghentikan pendarahan. - Khasiat daun dewa sebagai obat
meluruhkan kencing. - Daun dewa adalah obat penurun panas. - Khasiat daun dewa
sebagai obat kencing manis atau diabetes mellitus. - Daun dewa obat pembersih
racun dalam tubuh.
Pengolahan
Pengolahan
obat yang berasal dari daun dewa, bisa dengan daun segar yang disajikan
langsung ataupun dalam bentuk ekstrak, yaitu daun disterilkan dan dikeringkan.
Setelah benar-benar kering, daun digiling hingga menjadi tepung atau simplisia.
Kemudian tepung disaring agar halus rata, lalu siap dimasukkan dalam kapsul.
Menurunkan Darah Tinggi
- Ambil 7
lembar daun dewa yang lebar dan siap panen. - Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa
2 gelas. - Minum 2 kali sehari sesudah makan. - Lebih baik lagi kalau daun dewa
dijadikan lalapan.
Obat Luka Memar
- Ambil daun
dan umbi daun dewa seberat 20 gram. - Daun jarak segar 10 lembar. - Haluskan
ketiga bahan, setelah halus tapalkan pada daerah yang sakit.
Daun Dewa Bisa digunakan untuk penyakit kulit seperti flek hitam pada wajah. Cara penggunaannya sangat sederhana yaitu dengan
mengambil daunnya yang mempunyai getah lalu getahnya dioleskan pada flek hitam
tersebut. Masih banyak manfaat bagi daun dewa tersebut. Seperti mengobati
kencing manis, diabetes, dan penyakit dalam yaitu dengan
cara meminum air rebusan daun tersebut yang sudah dikeringkan.daun dewa juga
dapat digunakan sebagai obat penyakit kutil. cara penggunaan yaitu potong2 daun
dewa lalu tempel pada kutil anda,ikat dengan kain atau hansaplast. niscaya
kutil anda akan hilang.[butuh rujukan]
a. Nama Tanaman asal
Daun Dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr.)
b. Nama Latin
(Gynura segetum (Lour.) Merr.)
c. Sinonim
G. pseudo-china DC. = Gynura procumbens, (Lour.), Merr. = G. ovalis DC. = G. divaricata DC. = Senecio divarigata L.
d. Nama lokal
Ngokilo, sambung nyawa (Jawa), daun dewa (Jawa Tengah), San qi cao (China).
e. Familia
Compositae
f. Uraian
Daun dewa memiliki batang muda berwarna hijau dengan alur memanjang, bila agak tua bercabang banyak. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur sampai bulat memanjang dan bagian ujungnya lancip. Kedua permukaan daun berwarna putih dan berambut lembut. Permukaan daun berwarna hijau tua, bagian bawah berwarna hijau muda. Daun memiliki panjang 8-20 cm dan lebar 5 – 10 cm. Bunganya berwarna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga) terletak di ujung batang,. Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan. Pada umumnya daun dewa ditanam di pekarangan sebagai tanam obat.
g. Kandungan
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Netral, rasa khas. Anti coagulant, mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan. Menghilangkan panas dan membersihkan racun. KANDUNGAN KIMIA : Saponin, minyak atsiri, flavonoid.
h. Keguanaa
DAUN :
Luka terpukul, melancarkan sirkulasi, menghentikan perdarahan (Batuk darah, muntah darah, mimisan), pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang haid, digigit binatang berbisa.
UMBI :
Menghilangkan bekuan darah (haematom) pembengkakan, tulang patah (Fraktur), perdarahan sehabis melahirkan.
i. Cara Budidaya
o Lokasi Tumbuh
Daun dewa dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m dpl (dari permukaan laut). Disamping itu, tanaman tersebut tumbuh di daerah yang beriklim sedang sampai basah dengan curah hujan 1.500 – 3.500 mm/tahun dengan tanah yang agak lembab sampai subur.
o Persiapan Lahan
Lahan yang akan ditanami bisa disiapkan dengan membuat bedengan–bedengan selebar 2 m dan panjangnya disesuaikan dengan lahan. Di bedengan tersebut dibuat lubang tanam dengan ukuran sekitar 20 x 20 x 20 cm.
o Pembibitan
Memperbanyak tanaman daun dewa bisa dilakukan dengan stek batang dan tunas akar. Stek batang dibuat dengan panjang antara 15-20 cm dan bagian bawah batang dipotong miring agar daerah tumbuh perakaran menjadi lebih luas. Stek ditanam di persemaian dengan cara dibenamkan sepertiga bagian ke dalam media tanam. Media tanam untuk persemaian terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 70:30 atau 50:50. Cara memperbanyak dengan tunas yang diambil dapat dengan atau tanpa akar. Penanaman tunas dilakukan seperti stek batang. Memperbanyak daun dewa sangat mudah dilakukan, yakni dengan cara stek cabang sekunder, umbi, atau tunas anakan. Penyiraman harus dilakukan setiap hari. Lama persemaian sekitar 3 bulan.
Sementara itu, Penanaman daun dewa dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Umbi tanaman bisa langsung ditanam, dalam beberapa hari, di atas umbi akan tumbuh anakan.
b. Jika tingginya sudah mencapai 15-20 cm, anakan bisa dipisahkan dari umbinya, selanjutnya anakan tanpa akar tersebut dapat ditanam kembali.
c. Jika tanaman sudah tua, dari atas tanaman timbul tangkai-tangkai anakan. Jika tingginya sudah mencapai 15 cm, dipotong dan ditanam kembali.
o Pemupukan
Pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk organik, berupa pupuk kandang atau kompos. Pupuk tersebut diberikan sekitar 5 gram untuk setiap tanaman. Pupuk diberikan 3-7 hari sebelum penanaman dengan cara diaduk dengan tanah di dalam lubang tanam.
Daun Dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr.)
b. Nama Latin
(Gynura segetum (Lour.) Merr.)
c. Sinonim
G. pseudo-china DC. = Gynura procumbens, (Lour.), Merr. = G. ovalis DC. = G. divaricata DC. = Senecio divarigata L.
d. Nama lokal
Ngokilo, sambung nyawa (Jawa), daun dewa (Jawa Tengah), San qi cao (China).
e. Familia
Compositae
f. Uraian
Daun dewa memiliki batang muda berwarna hijau dengan alur memanjang, bila agak tua bercabang banyak. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur sampai bulat memanjang dan bagian ujungnya lancip. Kedua permukaan daun berwarna putih dan berambut lembut. Permukaan daun berwarna hijau tua, bagian bawah berwarna hijau muda. Daun memiliki panjang 8-20 cm dan lebar 5 – 10 cm. Bunganya berwarna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga) terletak di ujung batang,. Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan. Pada umumnya daun dewa ditanam di pekarangan sebagai tanam obat.
g. Kandungan
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Netral, rasa khas. Anti coagulant, mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan. Menghilangkan panas dan membersihkan racun. KANDUNGAN KIMIA : Saponin, minyak atsiri, flavonoid.
h. Keguanaa
DAUN :
Luka terpukul, melancarkan sirkulasi, menghentikan perdarahan (Batuk darah, muntah darah, mimisan), pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang haid, digigit binatang berbisa.
UMBI :
Menghilangkan bekuan darah (haematom) pembengkakan, tulang patah (Fraktur), perdarahan sehabis melahirkan.
i. Cara Budidaya
o Lokasi Tumbuh
Daun dewa dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m dpl (dari permukaan laut). Disamping itu, tanaman tersebut tumbuh di daerah yang beriklim sedang sampai basah dengan curah hujan 1.500 – 3.500 mm/tahun dengan tanah yang agak lembab sampai subur.
o Persiapan Lahan
Lahan yang akan ditanami bisa disiapkan dengan membuat bedengan–bedengan selebar 2 m dan panjangnya disesuaikan dengan lahan. Di bedengan tersebut dibuat lubang tanam dengan ukuran sekitar 20 x 20 x 20 cm.
o Pembibitan
Memperbanyak tanaman daun dewa bisa dilakukan dengan stek batang dan tunas akar. Stek batang dibuat dengan panjang antara 15-20 cm dan bagian bawah batang dipotong miring agar daerah tumbuh perakaran menjadi lebih luas. Stek ditanam di persemaian dengan cara dibenamkan sepertiga bagian ke dalam media tanam. Media tanam untuk persemaian terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 70:30 atau 50:50. Cara memperbanyak dengan tunas yang diambil dapat dengan atau tanpa akar. Penanaman tunas dilakukan seperti stek batang. Memperbanyak daun dewa sangat mudah dilakukan, yakni dengan cara stek cabang sekunder, umbi, atau tunas anakan. Penyiraman harus dilakukan setiap hari. Lama persemaian sekitar 3 bulan.
Sementara itu, Penanaman daun dewa dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Umbi tanaman bisa langsung ditanam, dalam beberapa hari, di atas umbi akan tumbuh anakan.
b. Jika tingginya sudah mencapai 15-20 cm, anakan bisa dipisahkan dari umbinya, selanjutnya anakan tanpa akar tersebut dapat ditanam kembali.
c. Jika tanaman sudah tua, dari atas tanaman timbul tangkai-tangkai anakan. Jika tingginya sudah mencapai 15 cm, dipotong dan ditanam kembali.
o Pemupukan
Pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk organik, berupa pupuk kandang atau kompos. Pupuk tersebut diberikan sekitar 5 gram untuk setiap tanaman. Pupuk diberikan 3-7 hari sebelum penanaman dengan cara diaduk dengan tanah di dalam lubang tanam.
1. Klasifikasi Tanaman
Daun dewa
memiliki nama latin Gynura segetum
(Lour.) Merr., atau Gynura psedochina
(L.) DC. Termasuk dalam famili Compositae atau Asteraceae. Tanaman ini
sering disebut dengan beluntas cina atau samsit. Daun dewa merupakan tumbuhan
semak yang tumbuh baik pada ketinggian
0-1000 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini tubuh tegak dengan
ketinggian mencapai 40 cm. batangnya berwarna hijau dengan garis alur memanjang
dan hanya bercabang ketika sudah tua. Daunnya tunggal, berbentuk oval dan
bertangkai pendek, berwarna hijau tua.
Panjang daun
8-20 cm dan lebar 5-10 cm. bunga terletak di ujung batang, warnanya kuning
berbentuk bonggol. Buah mahkota
dewa yang bulat, berwarna hijau ketika muda dan merah marun ketika tua, dengan
ukuran bervariasi dari sebesar bola pingpong sampai sebesar apel dengan ketebalan
kulit 0,1-0,5 mm. Tanaman ini diperbanyak dengan setek batang dan
pemisahan umbi.
2. Kandungan Kimia
Kandungan
kimia daun dewa adalah alkaloid, saponin, flavonoid, minyak atsiri, dan tannin.
3. Efek Farmakologis
Dalam
farmakologi china, tanaman ini memiliki rasa khas dan bersifat netral.
4. Khasiat Tanaman
Khasiat daun
dewa ini adalah sebagai untuk antihistamin, antioksidan, rematik, kencing
manis, ginjal, tekanan darah tinggi sampai kanker antiradang, analgetik,
penyejuk darah, pembersih darah dari racun, menstimulasi sirkulasi tubuh,
antikoagulan atau penghancur darah yang beku, penghilang nyeri di persendiaan
akibat rematik, dan menghilangkan panas. Daun dewa juga baik untuk pengobatan
luka terpukul, tidak datang haid, bengkak payudara, kejang pada anak, masuk
angin, digigit binatang berbisa, kutil, tumor, mencegah serang jantung dan
stroke, asam urat, lever dan jerawat. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan
untuk pengobatan adalah daunnya yang masih segar, kulit buah mahkota dewa, dan
umbinya yang kering.
5. Simplisia daun dewa
Persiapan sebelum bahan digunakan
adalah daun dibersihkan dengan menggunakan air bersih yang mengalir untuk
menghilangkan kotoran-kotoran yang ada. Setelah itu dilakukan pengeringan
dengan menggunakan oven dengan suhu 50oC sampai daun mahkota dewa
benar-benar kering. Setelah daun mahkota dewa kering maka dilakukan
penyerbukan. Pada Pembuatan ekstrak
petroleum eter daun mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.), serbuk daun
mahkota dewa seberat 500 gram disari dengan alat Soxhlet menggunakan pelarut
petroleum eter. Pelarut yang digunakan adalah 2x sirkulasi dengan kecepatan
sirkulasi 6-8 sirkulasi/jam.
Pembuatan ekstrak kental dengan
Soxhlet ini dilakukan sampai zat aktif yang terdapat dalam daun mahkota dewa
habis. Zat aktif habis ditandai dengan jernihnya pelarut yang digunakan.
Apabila filtrat telah didapatkan maka filtrat dimasukkan ke dalam vaccum rota
evaporator kemudian diuapkan pelarutnya sampai pelarutnya tidak menetes
lagi. Penggunaan vaccum rota evaporator pada suhu 60-70 ÂșC dan 1,5
putaran. Ekstrak kental yang diperoleh ditimbang dan dihitung rendemennya.
Sedangkan pada Pembuatan fraksi etil asetat daun mahkota
dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff)
Boerl.), ekstrak kental yang diperoleh dilarutkan dalam etil
asetat kemudian dilakukan fraksinasi dengan air, kemudian digojog di dalam
corong pisah lalu didiamkan selama 24 jam agar fraksi etil asetat dan fraksi
air terpisah sempurna. Setelah didiamkan selama 24 jam fraksi air beserta
endapan-endapan yang ada didalamnya dikeluarkan. Hasil fraksi etil asetat
disaring menggunakan corong buchner agar penyaringan lebih sempurna dan
endapan yang ada didalamya benar-benar terpisahkan.
Salah satu
tanaman yang digunakan untuk pengobatan asam urat adalah Sidaguri (Sida rhombifolia L.) atau daun dewa (Gynura segetum L. Merr.). Obat
tradisional dari sidaguri atau daun dewa ini memang bisa digunakan secara
sendiri atau satu jenis saja, bisa juga dengan racikan yang dicampur dengan
bahan lainnya. Campuran yang sangat baik bagi pengobatan asam urat adalah
dengan mencampur sidaguri bersama mahkota dewa. Dalam pengobatan tradisional,
bagian sidaguri yang digunakan adalah seluruh bagian tumbuhan dengan kondisi
segar atau dikeringkan. Sedangkan bagian daun dewa yang digunakan adalah
daunnya yang masih segar, kulit buah mahkota dewa, dan umbinya yang kering.
Pada prinsipnya semua orang
mengandung asam urat dengan kadar yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan
metabolismenya. Kadar normal asam urat di dalam darah berkisar antara 2-7 mg% .
Bila melebihi dari 7 mg%, maka kondisi tersebut akan dapat menimbulkan Gout
akibat kristalisasi dalam persendian. Gout adalah serangan asam urat yang parah
sehingga penderita benar-benar merasa kesakitan. Kondisi ini terjadi akibat
ginjal tidak akan sanggup mengaturrnya sehingga kelebihannya akan menumpuk pada
jaringan dan sendi. Tapi jangan salah, kadar asam urat dalam level rendah pun
ternyata berbahaya juga karena dapat menimbulkan sakit akibat pelepasan kristal
dari tempatnya menempel di persendian. Gout yang disebabkan oleh asam urat
memang muncul sesekali karena metabolisme purin yang tidak normal. Makin tinggi
kadar purin dalam darah akan meningkatkan kadar asam urat.
Sidaguri dan daun dewa memiliki
kandungan kimia yang hampir sama. Persamaan Kandungan kimia dari dua tanaman
tersebut adalah alkaloid, saponin, flavonoid, minyak atsiri, steroid dan
tannin.
Penggunaan
sidaguri sebagai obat tidak begitu sulit, hanya dengan mengkonsumsi seluruh
bagian dari tanaman yaitu batang, daun dan akarnya. Untuk tujuan menyembuhkan
asam urat, akar tanaman lebih berperan penting karena kandungan zat berkhasiat
tersebut lebih tinggi di akar. Disarankan menggunakan satu batang lengkap
tanaman sidaguri termasuk akarnya (100 g/tanaman), dicuci bersih lalu direbus
dengan menggunakan air sebanyak satu liter. Air rebusan ditunggu sampai menjadi
setengahnya, kemudian disaring. Air rebusan sidaguri rasanya sedikit langu,
perlu ditambahkan sesendok gula pasir atau gula merah ke dalam air seduhan
sehingga rasanya menjadi agak manis. Hal ini sebaiknya dilakukan selama tiga
hari berturut-turut, sehingga proses penyembuhan asam urat lebih berhasil.
Penggunaan daun dewa sebagai obat
asam urat adalah Untuk melihat pengaruh mahkota dewa terhadap kadar asam urat,
seorang peneliti melakukan penelitian pada ayam jantan jenis lohman brown umur
2-4 bulan. Hasilnya, perasan daging mahkota dewa punya efek antihiperuresemia,
dengan dosis tengah 13,16g/kg BB. Jadi dengan dosis diatas kadar asam urat
sudah bisa turun.
Ekstrak daging buah mahkota dewa
berkhasiat sebagai antihistamin, antialergi, bersifat sitotoksik terhadap sel
kanker rahim, bersifat hapatoprotektif. Juga menurunkan kadar gula darah,
antioksidan, menurunkan kadar asam urat.
Alkaloid, senyawa organic berfungsi sebagai detoksifikasi, menetralisir
racun-racun di dalam tubuh. Saponin merupakan fitonutrien, sering disebut
“deterjen alam”. Senyawa ini bersifat antibakteri dan antivirus. Juga
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan daya tahan, mengurangi kadar
gula darah, mengurangi penggumpalan darah. senyawa saponin diklasifikasikan
berdasarkan struktur aglikon ke dalam triterpenoid dan steroid saponin. Kedua
senyawa tersebut mempunyai efek anti inflamasi, analgesik, dan sitotoksik
Flavonoid berindikasi antiperadangan dan mencegah pertumbuhan kanker. Polifenol
berfungsi sebagai antihistamin. Zat lain adalah tannin, sterol, terpen.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kandungan
kimia sidaguri dan daun dewa sebagai obat asam urat memiliki kesamaan kandungan
kimia yaitu alkaloid, saponin, flavonoid, minyak atsiri, steroid dan tannin.
Dan memiliki perbedaan kandungan kimia, dimana pada daun sidaguri memiliki
kandungan kimia yaitu fenol, asam amino, zat phlegmatic, kalsium oksalat, dan
efedrin yang tidak dimiliki pada tanaman daun dewa. Sedangkan daun dewa juga
memiliki kandungan kimia yaitu resin dan polifenol yang tidak dimiliki pada
tanaman sidaguri.
B. Saran
Adapun saran yang diinginkan dari penulis untuk makalah ini
adalah perlu dilakukan penelitian untuk efek yang terjadi atau timbul pada
tubuh akibat dari campuran sidaguri dan daun dewa sebagai obat asam urat karena
pada dua tanaman tersebut selain memiliki persamaan kandungan kimia juga
terdapat perbedaan kandungan kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010,
Hajar Asam Urat Dengan Sidaguri, http://bertanimandiri.blogspot.
com/2010/05/hajar-asam-urat-dengan-sidaguri.html, Diakses tanggal 02 Oktober 2013.
Anonim, 2011,
Akar Sidaguri Meringkan Asam Urat, http://aneka-infosehat.
blogspot.com/2011/05/akar-sidaguri-meringankan-asam-urat.html, Diakses tanggal 02 Oktober 2013.
Dewani dan
Maloedyn Sitanggang, 2006, 33 Ramuan Penakluk Asam Urat, PT Agromedia
Pustaka, Jakarta.
Ente, 2012,
Khasiat Tanaman Sidaguri, http://ente.blogdetik.com/tag/klasifikasi-sidaguri/, Diakses tanggal 02 Oktober 2013.
Suhendi,
Andi, Nurcahyanti, Muhtadi, dan EM Sutrisna, 2011, Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Air
Jinten Hitam (Coleus Ambonicus Lour) Pada Mencit Jantan galur balb-C Dan
Standardisasinya, Majalah Farmasi
Indonesia, 22(2), 77 – 84, 2011,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, Indonesia.
Utami, Dwi, 2011, Aktivitas Antiproliferasi
Isolat 4 Ekstrak Petroleum Eter Daun Phaleria macrocarpa (Scheff.)
Boerl. Pada Sel Kanker Serviks Manusia
(HeLa), Molekul, Vol. 6. No. 2, 57 – 65, Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Yogyakarta.
Utami,
Prapti, dan Tim Lentera, 2003, Tanaman
Obat Untuk Mengatasi Diabetes Mellitus,
Penerbit PT Agromedia Pustaka, Tangerang.
Makasih ya atas informasinya sangat bermanfaat sekali disini
BalasHapus